Membangun Kebiasaan Menulis Lebih Banyak

opened notebook with silver pen near magnolia
Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com
“What matters in life is not what happens to you but what you remember and how you remember it.” Gabriel García Márquez

Membuat tulisannya yang panjang tidak lahir tiba-tiba begitu saja. Menulis itu membutuhkan kerja keras. Tidak hanya itu saja, menulis adalah upaya sadar untuk menuangkan ide-ide lewat susunan kata yang terjalin satu sama lainnya. Terlepas dari apapun, menulis  menjadi cara berkomunikasi kita sendiri lewat pikiran. Baru ketika diterbitkan, baik menjadi sebuah buku, artikel website, blog, dan tulisan pada media sosial, tulisan itu baru dibaca.

Tetapi kebiasaan menulis itu butuh dorongan yang banyak, tidak cukup hanya sabar saja. Bagian yang tersulit adalah memotivasi untuk menulis lebih banyak lagi. Jangan berkutat pada layar dan tombol keyboard saja, mulai lah menciptakan kebiasaan menulis dengan baik.

Membangun Kebiasaan Menulis

Saya sendiri sadar, butuh waktu yang cukup lama untuk membangun kebiasaan menulis. Dulu sih, terbiasa menulis dibagian belakang buku tulis. Baru kini membiasakan menulis pada laptop dan hp, jadi lebih simple lagi.

Teratur dan rutin menulis itu memang seperti olah raga saja, tadinya cuma biasa mengayuh sepeda berjarak 5 km, kemudian menjadi 10 km, lalu 20 km. Percayalah, semua itu butuh waktu.

Cara yang terbaik adalah menjadikan menulis menjadi rutinitas, berikut ada sedikit tips :

1. Menulis Setiap Hari

Ya harus menulis setiap hari, kalau tidak bagaimana membangun kebiasaan menulis, sedang belum terbiasa menulis sama sekali. Lah wong, kita saja bisa membalas pesan Whatsapp setiap harinya, cobalah hitung sudah berapa kata yang sudah anda tulis dipesan itu.

Yang paling simple bisa mulai dari 300 kata saja setiap harinya, tidak banyak kok, lalu coba sesekali menjadi 750 kata . Barulah kemudian 750 kata perharinya.

Nantinya anda akan sadar, perlahan-lahan menulis itu menjadi mudah kok. Entah itu tulisanya bagus atau tidak, bukan anda yang menilai. Biasanya kita akan malas menulis pada hari kedua, nah itulah tantang terberatnya. Jangan berhenti, kalau pun berhenti sementara, bacalah buku atau esai-esai ringan, itu untuk tambahan nutrisi pikiran anda.

2. Tetapkan Tujuan Menulis

Tujuan selalu menjadi hal penting, sebelum anda menulis, tujuan untuk menulis apa sih? Mau menulis esai atau menulis sebuah novel. Menetapkan arah tulisan itu, tidak perlu memaksa untuk jadi karya yang bagus. Paling penting jadikan rutinitas dahulu.

Sebagai contoh kalau anda ingin menulis sebuah novel, biasakan menulis cerita pendek (cerpen) setiap harinya. Kalaupun tidak ada ide, tulislah apa yang sedang anda rasakan saja, itu sudah sangat bagus kok

Selingi dengan berbagai macam ide penulisan, jadi tidak melulu tulisan itu-itu saja. Bisa itu sebuah curahan isi hati, kritik, esai, atau resume buku yang telah dibaca.

3. Luangkan Waktu Menulis

Mengenai waktu sudah pastinya yang paling penting, setelah berlatih kebiasaan menulis. Mulailah luangkan waktu yang cukup banyak untuk menulis. Kalau cuma diberikan waktu 10 menit perhari untuk menulis, sudah dapat dibayangkan berapa banyak tulisan yang dapat ditulis.

Berilah waktu yang cukup panjang untuk anda menulis, jangan berikan waktu sebentar-bentar saja. Mau menulis sebuah karya kok, waktu yang diberikan cuma sedikit, kecuali anda ingin menulis puisi, itu persoalan lain.

Minimal berikan waktu untuk menulis 30 menit, kalau bisa ya sejam. Nanti akan berjam-jam waktu anda menulis, tidak terasa lelah, malahan makin haus lagi untuk menulisnya lebih banyak lagi.

4. Jangan Edit Langsung

Kebanyakan dari kita, ingin tulisan terlihat bagus. Inilah letak permasalahannya, biasakan menulisa saja, lupakan keindahan kata-katanya, kalau tidak terjalin menjadi kalimat yang baik, itu persoalan nanti.

Baru menulis satu paragraf saja, sudah buru-buru dicek dan diedit. Nanti ide anda tidak mengalir dengan mudah. Biarkan ide anda  mengalir dahulu menjadi kalimat, barulah ketika sudah selesai. Bacalah ulang, dan perhatikan penggunaan kata yang salah, serta tanda baca yang kiranya belum sesuai.

Pemahaman tanda baca saya pikir penting sekali loh. Salah penempatan tanda baca, bisa-bisa nanti bisa salah tafsir nanti tulisannya.

5. Tempat Menulis

Upayakan mempunyai tempat menulis sendiri dan pada media yang tepat. Tidak dipungkiri menulis di cafe kurang melahirkan tulisan yang panjang dan menarik.

Kalau ingin coba, didalam kamar atau ruangan khusus, yang bisa menghindari kita dari kebisingan serta gangguan. Pastinya proses menulis akan terasa berbeda.

Dan untuk media sendiri lebih baik menggunakan komputer (baik PC atau Laptop), dibandingkan dengan handphone yang mudah membuat jempol cepat lelah. Tapi itu juga tergantung kemampuan pribadi juga sih.

6. Pahamilah Gaya Penulisan Sendiri

Memahami tulisan sendiri tidaklah mudah, gaya penulisan sendiri, tergantung apa yang mengilhami tulisan kita. Tapi sesekali bacalah semua tulisan anda sendiri, biar memahami perkembangan gaya penulisan sendiri.

Kita akan tahu, letak kesalahan gaya tulisan. Bisa jadi, terlalu berputar-putar, jadi maksud dari tulisan itu sendiri tidaklah jelas.

Dan bandingkanlah sesekali dengan tulisan karya orang lain, agar anda dapat memahami gaya penulisan lebih banyak lagi.

Mungkin cukup ini saja yang bisa dibagikan.  Mulailah giat menulis sebuah karya. 🙏

Lihat Juga : Bagaimana Menjadi Penulis Buku.