
“I love the smell of book ink in the morning.” Umberto Eco.
Kutipan tersebut itu tidaklah bohong aroma buku memberikan rasa nyaman tersendiri. Saya sendiri sesekali mencium aroma buku pada sela lelah membaca buku. Lain dengan ebook tidak memiliki aroma seperti buku.
Ebook adalah sebuah buku dalam format digital (file) yang hanya bisa kita gunakan melalui perangkat elektronik seperti komputer dan telepon pintar. Ebook hadir semenjak adanya komputer, dan makin populer ketika telepon pintar (yang berbasis android dan ios). Ada juga buku dalam format audio, menarik sih ketika mendengarkannya, sayangnya masih dalam bahasa inggris, tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Baik ebook dan buku audio, perkembangannya tidak terlalu signifikan, belum bisa menggantikan buku fisik sebenarnya. Memang buku dalam bentuk susunan kertas belum bisa tergantikan hingga kini.
Tidak salah juga, kalau harus membicarakan sisi kekurangan ebook. Berikut beberapa hal yang sudah saya rangkum :
Tidak Nyaman Dibaca
Bicara kenyamanan adalah hal pertama yang paling penting, sebelum menggeluti kegiatan apapun. Membaca lewat telepon genggam masih terasa kurang nyaman, karena susunan teksnya yang begitu rapat dan padat. Jarak antar kata terlalu dekat, dan spasinya sedikit.
Belum lagi karena ukuran layar yang kecil, ukuran font pun jadi ikutan kecil. Makin sulit saja deh membaca ebooknya. Kalau memiliki dana lebih cobalah pakai Tab.
Sulit Konsentrasi
Membaca lewat perangkat telepon genggam akan ada saja gangguan konsentrasi. Entah itu pesan WhatsApp, dan notifikasi aplikasi tertentu.
Kalau membaca lewat telepon genggam harus menonaktifkan notifikasi, agar konsentrasi tidak mudah buyar. Namun tetap saja keinginan melihat aplikasi ada.
Masalah Kesehatan Mata
Kita sudah tahu, berlama-lama pada layar telepon genggam atau komputer, dapat membuat mata cepat lelah. Belum lagi dampak buruk dari radiasi layar perangkat elektronik. Masih menunggu beberapa kurun waktu mencapai teknologi layar sempurna dan aman untuk mata.
Sulit Dibaca Ketika Terkena Sinar Matahari.
Nah ini, pantulan cahaya matahari pada layar, menyebabkan terbatasnya tempat baca. Tak hanya dalam kamar, membaca buku acapkali kita lakukan depan beranda rumah.
Kalau pancaran cahaya terlalu tinggi, pantulan cahaya cukup menyilaukan mata ini.
Mudah Dibajak
Kenapa mudah dibajak, ketika buku dalam bentuk file akan mudah berpindah-pindah tangan, terlebih ukuran filenya kecil. Seperti kita tahu hal ini akan merugikan penerbit serta penulis. Dan lagi penyebarannya sangat banyak dalam dunia maya, jika kita bandingkan buku fisik. Kita sering beranggapan dapat mengunduh dengan bebas berarti legal, itu salah besar.
Memerlukan Perangkat
Meski telepon genggam adalah alat yang sudah familiar sekarang ini, tetap saja belum terjangkau berbagai kalangan.
Kalau buku fisik, meski kita tidak mampu membelinya. Kita masih bisa meminjamnya berbagai perpustakaan terdekat.
Rawan Dari Virus
Alih-alih mencari ebook gratisan, malah beresiko perangkat kita terkena virus. Ada banyak situs yang menyediakan ebook gratis, tapi sisi keamanannya sangat rendah. Hal ini menyebabkan perangkat anda rentan terkena virus. Belum lagi bila kita mengambil dari komputer yang sudah terkena virus, komputer kita bisa terkena virus juga.
Untuk mengunduh ebook dengan legal dan aman sebenarnya kita bisa. Salah satunya di Project Gutenberg, tersedia ada 60.000 ebook gratis dan tentunya legal.
Lihat juga : Toko Buku Indie.